Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 14:06:38【Resep Pembaca】576 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(78146)
Artikel Terkait
- IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik
- Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
- Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN
- Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu
- Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal
Resep Populer
Rekomendasi

Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2

Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher

Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel

BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun